Ketua DPC APDESI Aceh Tenggara Tekankan Pentingnya Pemasangan Baliho APBDes 2025 Untuk Transparansi Penggunaan Dana Desa

SUARA PUBLIK NASIONAL

- Redaksi

Jumat, 6 Juni 2025 - 04:45 WIB

5013 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kutacane, 5 Juni 2025 – Dalam upaya mengawal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana Desa, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Aceh Tenggara, Muslim, memberikan himbauan tegas kepada seluruh Pengulu Kute (Kepala Desa) agar segera memasang Baliho Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2025.

Himbauan ini disampaikan sebagai respon atas laporan dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan insan pers yang menyebutkan bahwa masih terdapat beberapa desa di Aceh Tenggara yang belum menayangkan baliho APBDes, padahal Dana Desa Tahap I telah dicairkan dan mulai digunakan.

Muslim menegaskan bahwa pemasangan Baliho APBDes bukan sekadar kewajiban administratif yang bersifat formalitas, melainkan merupakan cermin nyata komitmen pemerintah desa dalam memberikan ruang keterbukaan informasi kepada masyarakat. Menurutnya, informasi yang terbuka dan jelas adalah hak masyarakat desa untuk mengetahui secara detail berapa dana yang diterima, bagaimana alokasi anggaran, serta realisasi program pembangunan yang didanai oleh Dana Desa.

“Kami mengingatkan seluruh Pengulu Kute agar segera memasang Baliho APBDes di tempat yang mudah diakses masyarakat. Ini bukan hanya formalitas, tetapi wujud nyata dari transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Dana Desa,” ujar Muslim saat diwawancarai pada 5 Juni 2025.

Transparansi pengelolaan dana publik menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa. Dengan terbukanya informasi tentang APBDes, masyarakat diharapkan dapat ikut berpartisipasi aktif, memberikan masukan, bahkan melakukan pengawasan terhadap jalannya pembangunan desa. Hal ini penting agar tidak terjadi penyalahgunaan atau penyimpangan dana yang merugikan masyarakat.

Menurut Muslim, memasang baliho APBDes yang memuat rincian anggaran dan program adalah cara paling efektif untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat tanpa harus menunggu agenda resmi atau rapat. Baliho ini harus dipasang di lokasi yang mudah dijangkau dan dilihat, seperti balai desa atau tempat-tempat strategis lainnya yang sering dilalui warga.

Selain itu, Muslim menegaskan pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan Dana Desa di seluruh desa di Kabupaten Aceh Tenggara. Ia menyebutkan bahwa koordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Inspektorat, serta aparat penegak hukum, akan diperkuat untuk memastikan seluruh kepala desa mematuhi aturan terkait transparansi informasi dan tata kelola keuangan desa.

“Transparansi adalah kunci utama. Kami tidak ingin ada kesan menutup-nutupi penggunaan dana publik. Kami mendorong seluruh kepala desa untuk bertindak profesional dan terbuka dalam pengelolaan Dana Desa,” tegas Muslim.

Dalam prakteknya, pemasangan Baliho APBDes berfungsi sebagai media publikasi yang menyajikan informasi anggaran desa secara lengkap, mulai dari sumber dana, jumlah penerimaan, penggunaan untuk belanja rutin maupun pembangunan, serta realisasi kegiatan yang berjalan. Informasi ini sangat penting untuk menghindari dugaan-dugaan yang sering muncul di masyarakat tentang adanya penyimpangan dana desa.

Muslim menambahkan bahwa peran serta masyarakat dalam pengawasan pembangunan desa akan semakin kuat jika informasi tentang APBDes tersedia secara transparan. Dengan demikian, masyarakat bisa memahami skala prioritas pembangunan dan memastikan bahwa program-program yang dilaksanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan desa.

Selain sebagai bentuk keterbukaan informasi, pemasangan Baliho APBDes juga merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Undang-undang ini mewajibkan seluruh lembaga pemerintah, termasuk pemerintah desa, memberikan akses informasi kepada masyarakat secara mudah dan transparan.

Meski aturan sudah jelas, Muslim mengakui masih ada beberapa kendala yang dihadapi kepala desa dalam proses pemasangan baliho tersebut. Beberapa desa mengalami keterbatasan dana untuk mencetak baliho yang berkualitas dan penempatan yang strategis. Selain itu, masih ada beberapa kepala desa yang kurang memahami pentingnya keterbukaan informasi sehingga belum sepenuhnya menjalankan kewajiban ini.

“Untuk soal biaya, sebenarnya ada solusi. Kepala desa bisa melibatkan partisipasi masyarakat atau dukungan dari pihak terkait lainnya untuk membantu biaya cetak dan pemasangan baliho. Yang paling penting adalah kesadaran dan komitmen kepala desa untuk membuka informasi kepada publik,” jelas Muslim.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, DPC APDESI Aceh Tenggara telah menginisiasi serangkaian pelatihan dan sosialisasi kepada para kepala desa mengenai pentingnya keterbukaan informasi dan pengelolaan Dana Desa yang baik dan benar. Selain itu, pelatihan manajemen administrasi desa juga digelar agar kepala desa lebih profesional dalam mengelola keuangan desa.

Muslim berharap, ke depan seluruh desa di Aceh Tenggara dapat lebih tertib dan patuh dalam menjalankan aturan pengelolaan Dana Desa, terutama dalam hal transparansi dan akuntabilitas. Ia yakin hal ini akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa sekaligus mempercepat pembangunan desa yang lebih merata dan berkelanjutan.

Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif mengawasi pelaksanaan pembangunan dan penggunaan dana desa agar tercipta pemerintahan desa yang bersih, transparan, dan akuntabel.

“Partisipasi aktif masyarakat adalah hal yang sangat kami harapkan. Dengan saling mengawasi, kita bisa membangun desa yang lebih maju dan adil,” pungkas Muslim.

Laporan: Edi SahPptra

Berita Terkait

Kemenangan Meyakinkan di Muscab, Fazriansyah Ajak Seluruh Pengurus Bersatu Bangun FAJI
Gotong Royong Perbaikan Irigasi Jadi Teriakan Diam Warga agar Pemerintah Tak Tutup Mata terhadap Masalah Petani
Kegiatan Gotong Royong di Desa Pejuang Jadi Contoh Kolaborasi Positif Antara Pemerintah dan Masyarakat
Mutasi Jabatan di Kejari Aceh Tenggara: Bayu Ferdian Pindah ke Sigli, Yudi Syahputra Ambil Alih Pidsus
Menahun Derita Penyakit Otak, Balita 4 Tahun Asal Aceh Tenggara, Butuh Bantuan Pemerintah
Tidak Efektif Berantas Narkoba, Ketua LAN Sarankan Kapolres Agara Copot Kasat Narkoba
352 Mahasiswa UGL Aceh Ikuti KKN, Bupati Salim Fakhry: Mahasiswa Jaga Nama Baik Kampus
2 Tersangka Usia Dibawah Umur Terjerat Kasus Narkoba, Ketua LAN Desak Kapolres Aceh Tenggara Tangkap Pelaku Utama

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 19:08 WIB

Presiden Didorong Alokasikan Anggaran Khusus untuk Tangani Rob Sayung, Demak

Senin, 16 Juni 2025 - 14:51 WIB

Presiden Puji Hasil Kerja Budi Arie, Tidak Ada Wacana Ganti Menteri yang Sudah Bekerja Baik

Jumat, 13 Juni 2025 - 07:34 WIB

PW GPA: Jangan Politisasi Program Koperasi Desa Merah Putih lewat Tuduhan Tak Berdasar

Jumat, 23 Mei 2025 - 01:14 WIB

Masyaarakat minta Stop Rekayasa Dan Politisasi Perkara Judi Online Yang Di Arahkan Kepada Menteri Koperasi

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:38 WIB

Tentukan Sikap: Kenapa Kita Memilih Jokowi Untuk Memimpin Kita?

Jumat, 16 Mei 2025 - 16:52 WIB

Publik Apresiasi Kapolres Tasikmalaya Kota dan Jajaran Berhasil Ungkap Modus Penyalagunaan BBM Subsidi 

Jumat, 16 Mei 2025 - 12:55 WIB

Harga Bitcoin Sentuh USD105.000, Sentimen Positif Dorong Lonjakan Nilai

Jumat, 9 Mei 2025 - 04:53 WIB

Soal Rusuh Lapas Narkotika Lubuk Linggau, Ini Kata Menteri Agus Andrianto

Berita Terbaru